Monday, August 31, 2015

Project #10 - Led by Faith


 Led By Faith

IMMACULÉE ILIBAGIZA

bersama Steve Erwin

Sampul buku "Led by Faith" (Sumber: Elexmedia Komputindo)

Dari puing-puing genosida Rwanda tahun 1994, muncul kisah paling mengguncang dan mengharukan tentang iman, pengharapan, pengampunan, rekonsiliasi, dan keajaiban yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Jika mengalami kesulitan melepaskan luka paling mendalam, atau membebaskan para penganiaya kita sehingga kita bisa melanjutkan hidup, kisah Immaculée bisa mengantar ke sebuah tempat penyembuhan, pemulihan dan kedamaian.
Rick Warren,
Penulis terlaris The Purpose-Driven Life

Selama tiga bulan saat musim semi tahun 1994, kondisi negara Afrika Rwanda makin memburuk akibat genosida berdarah paling keji dan belum pernah ada di dunia. Immaculée IIibagiza, seorang mahasiswa muda, secara ajaib berhasil selamat dari pembunuhan biadab yang mengorbankan sebagian besar keluarga dan temannya, juga menghabisi nyawa lebih dari satu juta penduduk. Kisah menakjubkan tentang upaya Immaculee bertahan hidup didokumentasikan dalam buku pertamanya (bersama Steve Erwin), LEFT TO TELL: Discovering God Amidst the Rwandan Holocaust.
Dalam LED BY FAITH, Immaculée membawa kita bersama dia menempuh perjalanan luar biasa. Dalam suaranya yang lugas dan fasih, kita bisa merasakan kesulitan dan luka hatinya saat dia berjuang keras demi bertahan hidup, juga menemukan makna dan tujuan setelah genosida berakhir. Inilah kisah tentang perempuan muda yang naif, rapuh, yatim piatu, seorang diri melayari dunia suram lagi berbahaya, hanya dengan keteguhan imannya bahwa Tuhan telah membimbing dan melindunginya. Immaculée bersama negerinya berjuang keras agar pulih dari luka-luka perang serta mempertahankan pengharapan, kasih, dan pengampunan, hingga akhirnya bermigrasi ke Amerika memulai babak baru dalam hidupnya – sebagai pendatang asing di negeri orang.
Keberanian serupa dan iman kepada Tuhan telah menuntun Immaculée melewati kegelapan genosida, hingga menemukan kehidupan baru di Amerika Serikat, negara pilihannya. Di sanalah akhirnya dia bisa merenungkan kembali semua yang telah terjadi dan benar-benar memahami alasan Tuhan menyelamatkannya... dia tetap hidup agar dapat menceritakan kisahnya kepada dunia.

Immaculée Ilibagiza lahir di Rwanda, belajar teknik elektronik dan mekanik di National University. Dia kehilangan sebagian besar keluarganya selama genosida tahun 1994. Empat tahun kemudian, dia bermigrasi ke Amerika Serikat dan mulai bekerja di PBB di New York City. Kini dia menjadi pembicara publik dan penulis penuh waktu. Tahun 2007, dia mendirikan Left to Tell Charitable Fund, guna membantu anak-anak yatim Rwanda.
Immaculée menyandang gelar doktor kehormatan dari University of Notre Dame dan St. John’s University, serta meraih penghargaan The Mahatma Gandhi International Award dalam Rekonsiliasi dan Perdamaian di tahun 2007.

Steve Erwin adalah penulis dan jurnalis pemenang penghargaan, bekerja di media cetak dan penyiaran. Baru-baru ini, dia menjadi koresponden luar negeri di Canadian Broadcasting Corporation. Dia tinggal di Manhattan bersama istrinya, wartawan Natasha Staynoff.



© Sojourners Rendezvous
Maira Gall