Led By Faith
IMMACULÉE ILIBAGIZA
bersama Steve Erwin
Sampul buku "Led by Faith" (Sumber: Elexmedia Komputindo) |
Dari puing-puing genosida Rwanda tahun 1994, muncul kisah paling mengguncang dan mengharukan tentang
iman, pengharapan, pengampunan, rekonsiliasi, dan keajaiban yang belum pernah
saya dengar sebelumnya. Jika mengalami kesulitan melepaskan luka paling
mendalam, atau membebaskan para penganiaya kita sehingga kita bisa melanjutkan
hidup, kisah Immaculée bisa mengantar ke sebuah tempat penyembuhan, pemulihan
dan kedamaian.
Rick Warren,
Penulis terlaris The
Purpose-Driven Life
Selama tiga bulan saat musim
semi tahun 1994, kondisi negara Afrika Rwanda makin memburuk akibat genosida berdarah paling keji
dan belum pernah ada di dunia.
Immaculée IIibagiza, seorang
mahasiswa muda, secara ajaib berhasil
selamat dari pembunuhan biadab yang mengorbankan sebagian besar keluarga dan temannya, juga menghabisi nyawa lebih dari satu juta penduduk. Kisah menakjubkan tentang upaya Immaculee
bertahan hidup didokumentasikan dalam buku
pertamanya (bersama Steve Erwin), LEFT TO TELL: Discovering
God Amidst the Rwandan
Holocaust.
Dalam LED BY FAITH, Immaculée membawa kita bersama dia menempuh perjalanan luar biasa. Dalam suaranya yang lugas
dan fasih, kita bisa merasakan kesulitan dan luka hatinya saat dia berjuang keras demi bertahan hidup, juga menemukan makna
dan tujuan setelah genosida berakhir. Inilah kisah tentang perempuan muda yang
naif, rapuh,
yatim piatu, seorang diri
melayari dunia suram lagi
berbahaya, hanya dengan keteguhan imannya bahwa Tuhan telah membimbing dan melindunginya.
Immaculée bersama negerinya berjuang keras agar pulih dari luka-luka perang serta mempertahankan pengharapan, kasih,
dan pengampunan, hingga akhirnya bermigrasi ke Amerika memulai babak baru dalam hidupnya – sebagai pendatang asing di negeri orang.
Keberanian serupa dan
iman kepada Tuhan telah menuntun Immaculée melewati
kegelapan genosida, hingga menemukan kehidupan baru di Amerika
Serikat, negara pilihannya. Di sanalah
akhirnya dia bisa merenungkan kembali semua yang telah terjadi dan
benar-benar memahami alasan Tuhan menyelamatkannya... dia tetap hidup agar dapat menceritakan kisahnya kepada dunia.
Immaculée Ilibagiza lahir di Rwanda,
belajar teknik elektronik dan mekanik di National University. Dia kehilangan sebagian besar keluarganya selama genosida tahun 1994. Empat tahun kemudian, dia
bermigrasi ke Amerika Serikat dan mulai bekerja di PBB di New York City. Kini dia menjadi pembicara publik dan penulis penuh waktu.
Tahun 2007, dia mendirikan Left to Tell Charitable Fund, guna
membantu anak-anak yatim Rwanda.
Immaculée menyandang
gelar doktor kehormatan dari University of Notre Dame dan St. John’s University, serta meraih
penghargaan The Mahatma Gandhi International Award dalam Rekonsiliasi dan Perdamaian di tahun 2007.
Steve Erwin adalah penulis dan jurnalis pemenang penghargaan, bekerja di media cetak dan penyiaran. Baru-baru ini, dia menjadi koresponden luar negeri di Canadian Broadcasting Corporation. Dia tinggal
di Manhattan bersama istrinya, wartawan Natasha
Staynoff.
No comments
Post a Comment