Sebuah penjelajahan hati seorang wanita yang sangat menantang pada lintasan perjalanan yang paling mengubah hidupnya .…
MOTHERLESS DAUGHTERS
Sampul asli "Motherless Daughters" |
Coba tanyakan pada wanita manapun yang
kehilangan ibunya, tak dapat dipungkiri bahwa ia berubah, boleh dikatakan mengalami
perubahan yang besar akibat kematian itu, sama seperti sebelumnya
ketika kehidupan wanita yang dicintainya itu mempengaruhi hidupnya. Dan
meskipun kematian ibu tak dapat dihindarkan seperti datangnya malam, tak ada
buku lain yang dapat menyampaikan pesan tentang pengaruh yang terus bertahan akibat
kehilangan yang tak terhitung ini. Buku pertama diterbitkan lebih dari satu
dekade lalu dan sekarang tersedia dalam edisi terbaru, Motherless
Daughters – Anak-anak
Perempuan tanpa Ibu, buku yang masih tetap
dinantikan para wanita dari segala
usia untuk mendapatkan pengertian dan kenyamanan ketika ibunya
meninggal, dan inilah buku yang akan terus dibaca oleh mereka.
Disusun berdasarkan
wawancara dengan ratusan orang-orang yang bertahan hidup setelah kehilangan ibu,
buku yang menyatakan kehidupan ini belum lama diperluas untuk merefleksikan pengalaman
pribadi penulis sendiri terhadap dampak yang terus berlanjut dari kehilangan
ibu. Sekarang menikah dan menjadi seorang ibu dari beberapa anak, Hope Edelman akhirnya memahami pengaruh kehilangan ibu yang berubah dari
waktu ke waktu dan dalam membuka hubungan baru.
Motherless Daugthers mengungkapkan:
- Bagaimanakah ketidakhadiran uluran tangan yang penuh perhatian dapat membentuk identitas seorang wanita?
- Mengapa kehidupan ibu melewati tahun-tahun terakhir mengingatkan seorang anak perempuan tentang masa perpisahan yang sangat indah?
- Bagaimanakah hubungan-hubungan di masa kini dibatasi oleh kehilangan di masa lalu?
- Apa yang dapat diperbuat wanita yang tidak mendapat perhatian ibu untuk menuntut kembali hak hidup mandiri dan memulihkan hubungan baik dengan garis keturunan keluarga pihak ibu?
- Bagaimana cara memahami dukacita: bukan sebagai sebuah lintasan, tapi sebagai perjalanan yang terus berlanjut?
No comments
Post a Comment